aku lampu duka ditaman kota,
menghiasi kehidupan malam pada kebiadaban pak acuh dan bu acuh
aku bantal pilu di bis kota,
menidurkan pak acuh dan bu acuh
aku mutiara pedih di trotoar dan di pinggir - pinggir jalan,
memberi kilauan pada sepatu pak acuh dan bu acuh
aku manusia panas dingin
pada siang ku tak panas
pada malam ku tak dingin
aku manusia panas dingin
siang tak merasa panas
malam tak merasa dingin
aku acuh
engkau acuh
aku tak lekang pada ingatanku tentangmu
namun kau acuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar