hari berembun,
sajak berayun,
aku kokoh dengan gilaku,
doa hampa penuh keegoan,doa suci tak segera tersaji,
aku memuji rembulan,mengelak matahari,menggelitik tahta,segera jatuh ke tanganku.
namun rembulan tak mempan di puji,matahari tak bisa dilewati,
aku melepas kulit dan berganti sutra,
agar terlihat indah kupasang lampu taman di kepalaku,
kau tak juga tersenyum,
angkuh sekali dikau, dik !
aku penuh hayalan,
aku tak dengarkan kutukan:tak mempan.
aku hanya ingin dirimu,membelah sunyi pada pertemuan kelam dan hitam,
dan kita berdua tak perlu sembunyi dalam terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar